Referensi Berita Toraja

Cuaca Ekstrem di Sulsel, Ribuan Rumah dan Fasilitas Umum Terendam Banjir

Banjir jalan poros (ilustrasi).

KabarToraya.com — Cuaca ekstrem yang melanda hampir seluruh wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) dalam beberapa hari terakhir telah mengakibatkan sejumlah daerah terendam banjir. Salah satu daerah yang paling terdampak adalah Kabupaten Barru, di mana akses jalan terputus dan ribuan rumah warga serta fasilitas umum, seperti sekolah dan tempat ibadah, terendam air.

Banjir yang mulai melanda sejak Sabtu (21/12) dini hari tersebut mengakibatkan jalan-jalan utama tidak bisa dilalui, baik oleh kendaraan roda dua maupun roda empat. Di beberapa titik, ketinggian air mencapai lebih dari satu meter, memaksa warga untuk mencari tempat yang lebih tinggi untuk berlindung.

“Banjir terjadi sejak dini hari. Jalan terendam dan air masuk ke rumah warga sejak tadi Subuh,” ujar Najamuddin, warga Dusun Bottolampe, Desa Lompo Tengah, Kecamatan Tanete Riaja, Kabupaten Barru, kepada wartawan.

Najamuddin menambahkan bahwa di desanya, ketinggian air sudah mencapai 1 meter, membuat jalanan tak dapat dilalui kendaraan. Bahkan, akses utama menuju Kabupaten Soppeng melalui jalur Pekkae terputus total karena banjir.

“Sekarang sudah ada bantuan perahu karet untuk mengevakuasi warga yang terdampak banjir,” tambahnya.

Kemacetan parah juga terjadi di jalur Trans Sulawesi, yang menghubungkan Makassar dan Parepare. Sejumlah kendaraan terjebak di jalan yang terendam, menyebabkan perjalanan menjadi terhambat. Salah seorang warga, yang seharusnya menjemput anaknya di Pondok Pesantren Hasan Yamani Parappe di Polman, terpaksa membatalkan rencananya karena jalan menuju lokasi tersebut sudah tidak bisa dilalui.

“Rencana saya hari ini (Sabtu) menjemput anak di Pondok Pesantren, tapi karena jalan tidak bisa dilalui, akhirnya batal,” ujar seorang guru Madrasah di Barru ini.

Kepala Desa Lompo Tengah, Arif Pabiseang, menjelaskan bahwa kondisi banjir di desanya masih sangat tinggi, sementara hujan tak kunjung reda. Pihak desa bersama tim Tanggap Darurat Bencana (Tagana) terus berupaya mengevakuasi warga yang berisiko, terutama warga lanjut usia, ke tempat yang lebih aman.

“Insyaallah kami dari pemerintah desa dan bersama tim evakuasi akan tetap melakukan pengawalan dan mengamankan serta mengevakuasi warga yang berisiko, terutama orang tua, ke tempat yang lebih aman,” kata Arif.

Dari enam dusun yang ada di Desa Lompo Tengah, hanya satu dusun yang tidak terdampak banjir. Lima dusun lainnya terendam, dengan ratusan rumah, empat sekolah, dan tiga masjid ikut terendam air. Dusun Botto Lampe, yang merupakan salah satu dusun terbesar, menjadi lokasi yang paling parah, dengan ketinggian air mencapai hampir dua meter dan menggenangi rumah-rumah panggung.

Saat ini, pihak desa bersama tim Tagana Desa yang berjumlah sekitar 50 orang, terus bersiaga di lokasi banjir, melakukan evakuasi, dan memberikan bantuan kepada warga yang membutuhkan pertolongan.

Banjir yang melanda Kabupaten Barru ini menjadi salah satu dampak dari cuaca ekstrem yang diperkirakan akan terus berlangsung dalam beberapa hari ke depan. Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mematuhi instruksi dari pemerintah serta petugas evakuasi.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *