KabarToraya.com — Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tana Toraja mencatatkan penurunan persentase penduduk miskin pada Maret 2024. Berdasarkan data yang dirilis BPS Tana Toraja yang bersumber dari website https://tatorkab.bps.go.id/, persentase penduduk miskin di Tana Toraja pada Maret 2024 mencapai 10,79 persen.
Angka ini turun sebesar 1,69 persen poin dibandingkan Maret 2023, serta turun 1,39 persen poin jika dibandingkan dengan Maret 2022.
Secara absolut, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Tana Toraja pada Maret 2024 tercatat sebesar 26,30 ribu orang. Jumlah ini mengalami penurunan sekitar 3,93 ribu orang atau 3.930 orang dibandingkan Maret 2023. Jika dibandingkan dengan Maret 2022, jumlah penduduk miskin juga turun sebanyak 3,01 ribu orang atau 3.010 orang.
Penurunan ini menunjukkan adanya perbaikan dalam kondisi ekonomi masyarakat Tana Toraja, yang diharapkan terus berlanjut seiring dengan berbagai program pemberdayaan ekonomi dan bantuan sosial yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Data ini diperoleh dari laporan resmi BPS Kabupaten Tana Toraja.
Dalam rilis BPS Tana Toraja, mengenai kondisi kemiskinan di wilayah tersebut pada Maret 2024. Berdasarkan data tersebut, Garis Kemiskinan tercatat sebesar Rp 418.308,- per kapita per bulan, mengalami kenaikan sebesar Rp 19.106,- per kapita per bulan dibandingkan Maret 2023, yang tercatat sebesar Rp 399.202,- per kapita per bulan.
Kenaikan ini juga mencerminkan tren peningkatan Garis Kemiskinan dalam lima tahun terakhir. Sejak Maret 2020, Garis Kemiskinan di Tana Toraja telah mengalami peningkatan sebesar Rp 81.431,- per kapita per bulan, dari Rp 336.877,- per kapita per bulan pada Maret 2020 menjadi Rp 418.308,- per kapita per bulan pada Maret 2024.
Meski demikian, ada indikasi perbaikan dalam tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan di Tana Toraja. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) pada Maret 2024 tercatat sebesar 1,26, sementara Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) tercatat sebesar 0,25. Kedua indeks ini mengalami penurunan dibandingkan dengan Maret 2023, masing-masing turun sebesar 0,54 poin untuk P1 dan 0,15 poin untuk P2.
Penurunan kedua indeks ini menunjukkan adanya perbaikan dalam distribusi kemiskinan di Tana Toraja, meskipun Garis Kemiskinan terus mengalami peningkatan. Langkah-langkah pemerintah daerah dalam mengatasi kemiskinan, melalui berbagai program sosial dan ekonomi, diharapkan dapat terus mengurangi kedalaman dan keparahan kemiskinan di masa yang akan datang.
Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), persentase penduduk miskin di Kabupaten Tana Toraja pada Maret 2024 tercatat sebesar 10,79 persen. Angka ini mengalami penurunan signifikan sebesar 1,69 persen poin dibandingkan Maret 2023 dan turun 1,39 persen poin jika dibandingkan dengan Maret 2022.
Secara absolut, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Tana Toraja pada Maret 2024 mencapai 26,30 ribu orang. Jumlah ini turun sebanyak 3.930 orang dibandingkan Maret 2023 dan berkurang sekitar 3.010 orang dibandingkan dengan Maret 2022.
Selama periode Maret 2020 hingga Maret 2024, tingkat kemiskinan di Tana Toraja menunjukkan fluktuasi, baik dari sisi jumlah penduduk maupun persentase. Tingkat kemiskinan tertinggi tercatat pada Maret 2023, sementara tingkat terendah tercatat pada Maret 2024. Kenaikan tertinggi terjadi pada periode Maret 2022 hingga Maret 2023, yaitu sebesar 0,30 persen poin.
Pemerintah Kabupaten Tana Toraja dinilai berhasil menurunkan angka kemiskinan melalui berbagai program sosial. Di antaranya adalah program pasar murah yang menyediakan kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau dibandingkan harga pasar. Selain itu, program bantuan sosial seperti BPJS PBI dan Beras Pangan juga turut membantu masyarakat kurang mampu.
Di sisi lain, pada Maret 2024, sejumlah perbaikan saluran irigasi utama telah selesai dilakukan, memungkinkan lahan pertanian digunakan dengan lebih efektif. Produksi padi di Kabupaten Pinrang, yang tercatat pada periode Januari–April 2024, mencapai 149.695 ton-GKG (angka sementara), meningkat sekitar 18,64 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023, yang tercatat sebesar 126.174 ton-GKG.
Perbaikan sektor pertanian dan program-program bantuan sosial diharapkan dapat terus mengurangi tingkat kemiskinan di Tana Toraja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.