Referensi Berita Toraja

Saleko, Kerbau Termahal di Toraja: Harga Bisa Capai Rp1,5 Miliar!

Tedong Saleko (ist).

KabarToraya.com — Di Toraja, kerbau belang memainkan peranan yang sangat penting dalam budaya dan tradisi masyarakat setempat, terutama sebagai hewan persembahan dalam upacara rambu solo. Dalam upacara tersebut, kerbau tidak hanya dipandang sebagai simbol prestise, tetapi juga memiliki makna spiritual yang mendalam.

Ada berbagai jenis kerbau belang yang dilibatkan dalam upacara tersebut, masing-masing dengan ciri khas dan kasta yang berbeda, mulai dari kasta terendah hingga kasta tertinggi. Berikut adalah penjelasan mengenai jenis-jenis kerbau belang yang biasa dipakai oleh masyarakat Toraja.

Kasta Terendah: Tedong Bulan dan Tedong Sambao
Di kasta terendah, terdapat jenis kerbau yang memiliki ciri dominan putih, yaitu tedong bulan dan tedong sambao. Tedong bulan, atau kerbau albino, memiliki tubuh putih bersih dengan sedikit bercak kelabu pada beberapa bagian tubuhnya. Jenis ini cukup populer meskipun tidak memiliki keistimewaan tanduk atau tubuh yang mencolok. Sementara itu, tedong sambao juga berwarna dominan putih, namun dengan bercak kelabu yang lebih jelas, menjadikannya sedikit lebih menonjol dibandingkan tedong bulan.

Tedong Tekken Langi’: Tanduk Seperti Menusuk Langit
Jenis kerbau yang lebih menarik perhatian selanjutnya adalah tedong tekken langi’, yang dalam bahasa Toraja berarti “tongkat langit.” Kerbau ini memiliki ciri tanduk yang unik, dengan tanduk kiri yang menjulang tinggi ke atas, sementara tanduk kanan justru mengarah ke bawah, seolah-olah hendak menusuk langit. Keunikan tanduknya ini memberikan nilai lebih, menjadikannya cukup dihargai dalam upacara.

Tedong Sokko: Tanduk Menyatu di Bawah Leher
Jenis kerbau selanjutnya adalah tedong sokko, yang memiliki tanduk yang mengarah ke bawah dan hampir bertemu di bawah lehernya. Ciri khas ini menjadikannya tampak lebih kuat dan kokoh. Kerbau dengan tanduk yang menyatu seperti ini dianggap sebagai simbol kekuatan, dan sering digunakan dalam berbagai upacara yang membutuhkan kesan gagah dan berwibawa.

Tedong Balian: Tanduk Memanjang Sepanjang 2 Meter
Lebih unik lagi adalah tedong balian. Kerbau ini memiliki tanduk yang memanjang sangat besar, mencapai panjang hingga 2 meter. Tanduknya yang panjang dan melengkung ini memberikan kesan anggun dan eksotis. Tedong balian biasanya menjadi pilihan favorit dalam upacara besar, mengingat tanduknya yang sangat mencolok.

Kerbau Bertubuh Kekar: Tedong Pudu’, Tedong Todi’, dan Tedong Bonga
Terdapat juga jenis kerbau yang tubuhnya kekar dan kokoh, yang biasa digunakan untuk bertarung atau upacara yang lebih berat. Ada tiga jenis kerbau yang termasuk dalam kategori ini, yaitu tedong pudu’, tedong todi’, dan tedong bonga.

Tedong pudu’ adalah kerbau berwarna hitam pekat yang dikenal memiliki tubuh yang sangat kuat dan kokoh.

Tedong todi’ memiliki ciri khas bercak putih di dahi atau kepala serta di antara kedua tanduknya.
Tedong bonga adalah kerbau belang yang memiliki corak warna dominan putih dengan bercak hitam di bagian kepala, perut, atau pundak serta sebagian kakinya.
Meskipun jenis-jenis kerbau ini cukup diminati, harga per ekornya di kalangan peternak Toraja biasanya berkisar antara Rp40 juta hingga Rp200 juta.

Kasta Tertinggi: Lotong Boko’, Tedong Bonga, dan Tedong Saleko
Namun, kasta tertinggi dari kerbau belang Toraja adalah lotong boko’, tedong bonga, dan tedong saleko. Ketiga jenis kerbau ini hampir serupa, dengan dominasi warna putih dan corak hitam di bagian kepala, perut, pundak, dan sebagian kaki. Harga kerbau dari kasta tertinggi ini sangatlah fantastis, bisa mencapai antara Rp400 juta hingga Rp500 juta per ekornya.

Di antara ketiganya, tedong saleko merupakan jenis yang paling istimewa. Kerbau ini memiliki ciri khas yang sangat mencolok, yakni tanduk berwarna putih gading, bola mata yang putih, serta bagian kepala yang sepenuhnya berwarna putih. Corak hitam dan putihnya mirip dengan sapi Holstein Friesian, yang menambah keunikan dan daya tariknya.

Harga tedong saleko sangat luar biasa, bahkan bisa mencapai Rp1 miliar hingga Rp1,5 miliar per ekornya. Karena keindahan dan keunikan yang dimilikinya, tedong saleko sering menjadi pilihan utama bagi keluarga bangsawan atau kalangan berduit di Toraja, khususnya untuk acara rambu solo, yang merupakan salah satu upacara pemakaman terbesar dan paling prestisius dalam masyarakat Toraja.

Kerbau belang di Toraja bukan hanya sekadar hewan ternak, tetapi juga simbol status sosial dan bagian tak terpisahkan dari kehidupan budaya masyarakat Toraja. Setiap jenis kerbau memiliki nilai dan makna tersendiri, mulai dari kasta terendah hingga tertinggi. Dengan harga yang sangat bervariasi, mulai dari puluhan juta hingga miliaran rupiah, kerbau-kerbau ini tak hanya dilihat dari segi fisiknya, tetapi juga sebagai lambang prestise dan kehormatan yang tinggi dalam upacara adat.

Dengan harga yang sangat tinggi, terutama untuk jenis tedong saleko, kerbau belang semakin memperlihatkan betapa pentingnya hewan ini dalam tradisi masyarakat Toraja. Bagi mereka, kerbau bukan sekadar hewan persembahan, tetapi juga bagian dari identitas dan warisan budaya yang terus dilestarikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *