KabarToraya.com — Jenazah Jessica Sollu, yang dikenal dengan nama Chika, seorang wanita muda berusia 23 tahun, telah menjalani proses autopsi di RSUD I Lagaligo, Sabtu (16/11/2024), oleh tim dokter forensik Polda Sulawesi Selatan. Penanganan medis ini dilakukan untuk mengungkap penyebab kematiannya yang misterius setelah ditemukan di tepi jurang Jalan Trans Sulawesi, Luwu Timur. Proses autopsi ini diharapkan dapat memberikan titik terang terkait kondisi tubuh Chika yang menunjukkan tanda-tanda kekerasan.
Sebelum autopsi dimulai, pihak keluarga korban mengadakan pertemuan dengan tim dokter forensik. Mereka berharap hasil autopsi dapat mengungkapkan lebih jelas bagaimana Chika bisa berakhir dalam keadaan mengenaskan tersebut. Pertemuan ini mengindikasikan bahwa keluarga merasa ada kejanggalan dalam kejadian ini dan berharap kepolisian segera menemukan pelaku di balik kematian putri mereka.
Setelah proses autopsi selesai, jenazah Chika direncanakan untuk dipulangkan ke Toraja, kampung halamannya. Pada Senin (18/11/2024) hari ini, jenazah akan dimakamkan di pemakaman keluarga di Toraja.
Sebelumnya, pada Minggu (17/11/2024), jenazah disemayamkan di kediaman orangtuanya di Jl Batara, Kelurahan Boting, Kecamatan Wara, Palopo, Sulsel. Proses pemakaman ini merupakan langkah terakhir yang penuh haru bagi keluarga yang kehilangan Chika secara tragis.
Pihak kepolisian Polres Luwu Timur mengawal jenazah hingga ke tempat pemakaman di Toraja. Pengawalan ini menjadi bagian dari komitmen aparat keamanan untuk memberikan rasa aman kepada keluarga korban, sekaligus menunjukkan bahwa pihak kepolisian serius dalam mengusut tuntas kematian Chika.
Namun, di balik prosesi pemakaman yang penuh haru itu, ada misteri yang masih menggantung. Kematian Chika yang penuh tanda tanya telah mengguncang keluarga dan masyarakat. Saat ditemukan, tubuh Chika tidak hanya dalam keadaan tak bernyawa, tetapi juga menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan, seperti memar di tubuhnya. Hal ini memunculkan pertanyaan besar di kalangan keluarga dan pihak berwajib.
Kasat Reskrim Polres Luwu Timur, Iptu Achmad Alfian, menyatakan bahwa pihak kepolisian berkomitmen untuk mengungkap kasus ini. “Kami berkomitmen menangkap pelaku dan memastikan kasus ini terungkap,” tegasnya.
Namun, meskipun pernyataan tersebut menunjukkan keseriusan, kenyataannya hingga kini pelaku masih bebas berkeliaran, sementara keluarga korban dan masyarakat menunggu kepastian.
Meski polisi telah melakukan berbagai upaya untuk mengungkap fakta di balik kematian Chika, hingga saat ini, pelaku belum berhasil ditemukan. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dengan menggali lebih dalam bukti-bukti yang ada, termasuk memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian dan melakukan wawancara dengan saksi-saksi yang mungkin memiliki informasi penting.
Dalam penyelidikan ini, berbagai spekulasi mulai bermunculan di masyarakat. Beberapa orang menduga bahwa kematian Chika mungkin terkait dengan motif perampokan. Spekulasi ini muncul setelah diketahui bahwa sejumlah barang berharga milik korban, seperti kalung, anting, dan beberapa barang pribadi lainnya, hilang dari tubuhnya. Hanya sebuah gelang yang tetap ada di pergelangan tangan Chika, menjadi satu-satunya barang yang tidak dicuri.
Kecurigaan terhadap perampokan semakin kuat mengingat lokasi penemuan jenazah Chika yang berada di tepi jurang yang sepi dan jarang dilalui kendaraan. Keadaan tersebut membuat banyak orang berpikir bahwa kemungkinan besar Chika menjadi korban perampokan yang berujung pada pembunuhan. Namun, spekulasi ini masih perlu dibuktikan dengan penyelidikan yang lebih mendalam.
Selain itu, dugaan bahwa Chika mungkin dibunuh oleh seseorang yang dekat dengan korban juga tidak bisa diabaikan. Beberapa orang di sekitar lingkungan Chika menyebutkan bahwa dia sempat mengungkapkan ketakutan terhadap seseorang yang mengancamnya beberapa waktu sebelum kejadian. Namun, informasi ini masih harus diteliti lebih lanjut oleh pihak kepolisian untuk memastikan kebenarannya.
Tim penyidik Polres Luwu Timur kini sedang memeriksa lebih lanjut tentang latar belakang sosial dan pribadi Chika, serta mencari tahu apakah ada hubungan tertentu dengan orang-orang di sekitarnya yang bisa menjadi motif dalam kasus ini. Mereka juga melakukan pendalaman terkait dengan orang-orang yang terakhir kali berhubungan dengan Chika sebelum dia ditemukan tewas.
Proses investigasi ini tidak hanya terbatas pada pemeriksaan saksi-saksi atau bukti fisik. Polisi juga tengah memeriksa riwayat komunikasi Chika, termasuk pesan-pesan dan panggilan telepon yang mungkin menjadi petunjuk penting dalam mengungkap siapa yang terakhir kali berinteraksi dengan korban. Hal ini menjadi sangat krusial, mengingat setiap detail kecil dapat membuka jalan menuju penangkapan pelaku.
Sementara itu, keluarga Chika tetap berharap agar keadilan segera ditegakkan. Mereka berharap polisi dapat mengungkap siapa yang bertanggung jawab atas kematian tragis anak, saudara, dan teman mereka ini. Dalam setiap doa mereka, ada harapan agar pelaku segera ditangkap dan keluarga bisa mendapatkan penutupan yang layak.
Kematian Chika, yang sebelumnya dikenal sebagai pribadi yang ceria dan penuh semangat, kini menjadi perhatian publik. Kasus ini tidak hanya mengguncang keluarga, tetapi juga masyarakat Luwu Timur secara keseluruhan. Mereka ingin melihat keadilan ditegakkan dan pelaku yang melakukan kejahatan ini segera ditangkap.
Sebagai tambahan, pihak kepolisian juga memerlukan dukungan dari masyarakat. Mereka menghimbau agar siapa pun yang memiliki informasi terkait dengan kasus ini segera melaporkannya kepada pihak berwajib. Setiap informasi, sekecil apapun, bisa menjadi petunjuk berharga dalam penyelidikan ini.
Dengan berjalannya waktu, harapan agar kasus ini segera terungkap masih tetap tinggi. Masyarakat dan keluarga korban menunggu hasil dari autopsi dan penyelidikan yang sedang berlangsung. Mereka ingin melihat keadilan ditegakkan bagi Chika dan keluarga yang ditinggalkan, serta agar pelaku yang kejam ini segera dihukum setimpal dengan perbuatannya.
Kematian Jessica Sollu, yang penuh misteri ini, menyisakan duka dan pertanyaan yang tak kunjung terjawab. Namun, satu hal yang pasti adalah bahwa upaya untuk mengungkap kebenaran akan terus berlanjut, hingga keadilan benar-benar tercapai.