Referensi Berita Toraja

Menteri Agama Nasaruddin Umar Buka Sidang Raya XVIII PGI di Toraja Utara

Foto: Hilman Fauzi

KabarToraya.com — Menteri Agama Republik Indonesia (Menag) Nasaruddin Umar membuka secara resmi Sidang Raya XVIII Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) yang digelar di Komplek Wisata Ke’te Kesu, Rantepao, Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Jumat (8/11).

Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh agama, pemuka agama, serta peserta dari berbagai daerah di Indonesia.

Dalam sambutannya, Menag Nasaruddin Umar menegaskan bahwa kehadirannya di Sidang Raya PGI merupakan simbol komitmennya untuk mengayomi seluruh agama di Indonesia. “Bagi saya, Kementerian Agama bukan hanya kementerian agama Islam, tetapi kementerian untuk seluruh agama,” ujarnya, yang disambut tepuk tangan riuh dari para peserta sidang.

Menag mengajak semua pemuka dan tokoh agama yang hadir untuk bersama-sama mengajak umat kembali mendekatkan diri kepada agama. Menurutnya, agama memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari dan dapat memberikan jawaban atas berbagai tantangan kehidupan yang dihadapi masyarakat.

“Bapak-Ibu sekalian, saya ingin berbicara dari hati ke hati, sebagai tokoh agama, sebagai umat beragama. Tantangan yang kita hadapi bersama di masa depan sangat kompleks dan rumit. Ini bisa menjadi ancaman terhadap nilai-nilai keagamaan kita,” ungkap Menag dengan penuh perhatian.

Lebih lanjut, Nasaruddin Umar, yang juga menjabat sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal, menjelaskan bahwa saat ini kehidupan seringkali dibicarakan dengan pendekatan yang sangat rasional, bahkan terkadang sangat liberal. Namun, menurutnya, ketika membahas agama, kita harus berbicara tentang hal-hal yang bersifat doktrinal, yang lebih mengutamakan nilai-nilai spiritual yang kualitatif.

“Jika kita berbicara tentang kehidupan kita sekarang, seolah-olah kita ditantang untuk berpikir seribu tahun ke depan. Namun, ketika kita berbicara tentang agama, seolah-olah kita diajak untuk berpikir seribu tahun yang lalu,” ujarnya.

Menag menekankan pentingnya menjaga kedekatan antara kehidupan sehari-hari dengan nilai-nilai agama. “Semakin berjarak antara kehidupan kita dengan agama, semakin besar masalah yang akan kita hadapi. Agama dan pemeluknya seharusnya tidak terpisah begitu jauh. Apapun agama kita, mari kita evaluasi dan lihat apa yang perlu kita benahi,” kata Menag, seraya mengajak umat beragama untuk selalu memperbaiki kualitas beragama mereka.

Menutup sambutannya, Nasaruddin Umar berharap Sidang Raya PGI XVIII ini dapat menghasilkan solusi-solusi konkret dalam menjawab tantangan yang dihadapi masyarakat Indonesia saat ini, terutama yang berkaitan dengan kualitas beragama dan kesalehan umat. “Itulah tantangan kita bersama. Sebagai umat beragama, mari kita konsisten mengajak umat kita untuk mengamalkan ajaran agama kita masing-masing,” tutupnya.

Sidang Raya PGI XVIII yang berlangsung hingga 14 November 2024 ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk pemuka agama, kepala daerah, serta masyarakat dari berbagai penjuru Indonesia. Tema sidang tahun ini adalah “Hiduplah sebagai terang yang membuahkan kebaikan, keadilan dan kebenaran” (Efesus 5:9), dengan subtema “Bersama-sama Mewujudkan Masyarakat Majemuk yang Pancasilais dan Berdamai dengan Segenap Ciptaan Allah”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *