KabarToraya.com — Serial Vikings yang telah menjadi fenomena global sejak pertama kali tayang pada 2013, tidak hanya mengangkat kisah epik tentang petualangan bangsa Viking, tetapi juga menarik perhatian karena latar belakang budaya yang digunakan. Salah satu hal yang baru-baru ini mencuri perhatian adalah penggunaan ukiran khas Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel), sebagai bagian dari set altar Raja Viking, yang terlihat dalam episode ke-9 dari musim keenam serial ini.
Serial Vikings, yang bergenre aksi dan fiksi sejarah, mengisahkan perjalanan bangsa Viking pada abad ke-8 yang berusaha memperluas wilayah mereka dari Scandinavia ke berbagai daerah di Eropa. Namun, di balik kisah pertempuran dan penaklukan, ternyata ada elemen budaya lokal yang turut disertakan dalam pembuatan set dan desain produksi, salah satunya adalah ukiran Toraja.
Di musim keenam, episode ke-9, terdapat sebuah adegan yang menampilkan ukiran Toraja di latar belakang altar Raja Harald. Adegan tersebut muncul saat utusan Bjorn (anak dari tokoh utama Ragnar) menemui Raja Harald di altar kerajaannya. Pada menit 28.30 hingga 30.30, ukiran Toraja yang terpasang di dinding altar menjadi sangat mencolok.
Adegan ini memicu rasa penasaran di kalangan penonton, terutama masyarakat Sulawesi Selatan. Keunikan ukiran Toraja yang rumit dan kaya makna menjadi elemen visual yang sangat mencolok di latar tersebut. Hal ini pun langsung menarik perhatian banyak warganet, termasuk yang berasal dari Toraja dan Sulawesi Selatan.
Ketua Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Toraja, Rukka Sambolinggi, mengonfirmasi bahwa ukiran yang muncul di serial Vikings adalah ukiran khas suku Toraja. Rukka menjelaskan bahwa ada beberapa motif yang dapat dikenali dengan jelas, seperti Pa’Tedong, Manuk Londong, dan Pa’bare, yang merupakan motif-motif ikonik dari seni ukir Toraja.
Ukiran Toraja dikenal dengan teknik ukir yang rumit dan detail, biasanya terbuat dari kayu, yang mencerminkan tradisi seni dan kehidupan spiritual masyarakat Toraja. Ukiran-ukiran ini sering ditemukan pada rumah adat Tongkonan, yang merupakan simbol dari kehormatan dan status sosial masyarakat Toraja.
Rukka juga menambahkan bahwa ukiran tersebut kemungkinan besar memang didatangkan langsung dari Toraja, mengingat hanya orang-orang yang memiliki keahlian khusus dalam seni ukir Toraja yang bisa membuatnya dengan kualitas yang begitu tinggi. Ukiran yang terlihat di latar belakang altar Raja Harald, menurutnya, sangat mirip dengan ukiran yang biasa ditemukan pada dinding-dinding rumah adat Toraja, yang memiliki filosofi dan nilai budaya yang mendalam.
Penggunaan ukiran Toraja dalam serial internasional seperti Vikings tentu memberi sorotan baru terhadap budaya dan seni tradisional Indonesia, khususnya dari Toraja. Hal ini menunjukkan bahwa budaya lokal Indonesia, meskipun terletak jauh di Asia Tenggara, dapat diapresiasi dan diadaptasi dalam produksi besar Hollywood.
Bagi masyarakat Toraja, ini adalah sebuah bentuk pengakuan dan kebanggaan atas warisan budaya yang mereka miliki. Sebagai suku yang terkenal dengan tradisi unik seperti upacara pemakaman dan arsitektur rumah adat, Toraja kini semakin dikenal luas berkat keberadaan ukirannya dalam media internasional.
Selain itu, fenomena ini juga memicu diskusi menarik di kalangan warganet. Banyak yang terkejut dengan pemilihan ukiran Toraja sebagai elemen desain dalam Vikings, dan beberapa warganet bahkan mulai berspekulasi tentang hubungan historis antara suku Toraja dan bangsa Viking.
Penggunaan ukiran Toraja dalam serial Vikings adalah sebuah fenomena menarik yang tidak hanya memperkenalkan budaya Toraja ke dunia internasional, tetapi juga membuka kesempatan bagi masyarakat Toraja untuk semakin dikenal secara global. Keunikan dan nilai artistik dari ukiran-ukiran tradisional ini tidak hanya memberikan sentuhan visual yang khas pada sebuah produksi besar, tetapi juga menciptakan dialog budaya yang menarik di antara penonton.
Bagi masyarakat Sulawesi Selatan, ini adalah sebuah pengakuan atas kekayaan budaya mereka yang dapat bersanding dengan budaya besar dunia. Dalam hal ini, Vikings bukan hanya sekadar serial tentang peradaban Viking, tetapi juga tentang bagaimana budaya lokal, meskipun jauh dari Eropa, mampu mencuri perhatian dunia melalui karya seni yang mendalam dan penuh makna.