Referensi Berita Toraja
News  

Dedy Buktikan Penurunan Angka Stunting di Toraja Utara

(int)

KabarToraya.com — Masalah stunting menjadi sorotan utama dalam debat pertama calon Bupati dan Wakil Bupati Toraja Utara yang digelar pada Senin (4/11/2024). Isu kesehatan anak ini muncul sebagai tema pembicaraan yang paling banyak dibahas, terutama oleh Calon Bupati nomor urut 2, Frederik Victor Palimbong, yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Toraja Utara.

Dedy, sapaan akrab Frederik, menyampaikan bahwa penurunan angka stunting di Toraja Utara kini mulai membuahkan hasil yang positif. Dalam pernyataannya, Dedy menegaskan pentingnya sinergi antara berbagai pihak dalam menanggulangi masalah stunting di wilayahnya.

“Alhamdulillah, berkat komitmen bersama dan kerja keras tim TPPS, kita mulai melihat hasil yang nyata. Angka stunting di Toraja Utara kini sudah menunjukkan penurunan yang signifikan,” ujar Dedy dalam debat tersebut.

Menurut data yang disampaikan Dedy, angka stunting di Toraja Utara, yang sebelumnya mencapai 30 persen, telah berhasil turun sekitar 5,4 persen. Angka penurunan ini, meskipun belum mencapai angka ideal, dianggap sebagai pencapaian yang menggembirakan dan menjadi bukti bahwa upaya yang dilakukan selama ini mulai membuahkan hasil.

Dedy menambahkan, meskipun penurunan angka stunting tersebut sudah mulai terwujud, pihaknya akan terus mengoptimalkan sistem dan mekanisme penanganan yang telah diterapkan. Dia menekankan bahwa meskipun terdapat keberhasilan, program ini tetap membutuhkan evaluasi dan perbaikan berkelanjutan untuk mencapai hasil yang lebih baik.

“Program penanganan stunting ini tidak bisa berhenti begitu saja. Kami akan terus mengimplementasikan langkah-langkah yang sudah ada, namun tentunya ada beberapa hal yang perlu kami evaluasi untuk meningkatkan efektivitasnya,” ungkapnya.

Salah satu aspek penting yang ditekankan oleh Dedy dalam penanganan stunting adalah fokus pada periode 1.000 hari pertama kehidupan (HPK), yang meliputi 270 hari sejak kehamilan hingga anak berusia dua tahun. Dedy menyadari bahwa intervensi yang tepat pada periode ini dapat memberikan dampak yang sangat besar terhadap tumbuh kembang anak.

“1.000 hari pertama sangat krusial. Ini adalah masa di mana intervensi harus dilakukan secara spesifik dan sensitif. Kami akan terus memberikan perhatian pada hal ini, baik melalui pemberian makanan bergizi, pemeriksaan kesehatan ibu hamil, serta edukasi tentang pola hidup sehat,” tambahnya.

Dedy juga menegaskan pentingnya penyediaan anggaran yang memadai untuk program penanggulangan stunting. Menurutnya, tanpa dana yang cukup, upaya penanganan stunting tidak akan berjalan optimal. Oleh karena itu, ia berkomitmen untuk memastikan bahwa alokasi anggaran untuk masalah kesehatan, terutama terkait dengan stunting, tetap menjadi prioritas dalam setiap kebijakan yang diambil oleh pemerintahan.

“Untuk penanganan stunting, anggaran yang memadai adalah kunci. Anggaran harus disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan, agar program yang kami jalankan bisa berjalan efektif dan tepat sasaran,” ungkap Dedy.

Selain itu, Dedy juga mengungkapkan bahwa penanganan stunting di Toraja Utara akan dilakukan secara terstruktur dan terkontrol. Salah satu kunci keberhasilan dalam penurunan angka stunting adalah koordinasi yang baik antar lembaga dan pemangku kepentingan. Dalam hal ini, TPPS Toraja Utara berperan sebagai garda terdepan dalam mengoordinasikan seluruh elemen yang terlibat, mulai dari dinas kesehatan, pendidikan, sosial, hingga organisasi masyarakat.

“Sistem yang kami bangun harus terstruktur dan jelas. Tim TPPS yang terdiri dari berbagai elemen pemerintahan dan masyarakat harus bekerja sama dengan solid, dan tentunya harus terus dipantau agar tidak ada yang terlewatkan,” tegas Dedy.

Ia juga menyoroti pentingnya pemahaman terhadap standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku dalam setiap tahap penanganan stunting. Dedy menyebutkan bahwa setiap anggota tim harus memahami dan mengikuti SOP dengan baik agar program penurunan stunting bisa berjalan sesuai rencana.

“Stunting adalah masalah besar yang mempengaruhi masa depan anak-anak kita. Karena itu, penanganannya harus dilakukan dengan serius. Tim TPPS harus benar-benar memahami SOP dan menjalankannya dengan disiplin,” lanjutnya.

Menurut Dedy, penurunan angka stunting tidak hanya merupakan tanggung jawab pemerintah daerah, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat. Masyarakat perlu diberikan pemahaman dan kesadaran tentang pentingnya gizi yang baik sejak dini, terutama bagi ibu hamil dan anak-anak usia dini. Program edukasi yang melibatkan masyarakat secara langsung akan memperkuat upaya penanganan stunting di Toraja Utara.

“Saya yakin dengan adanya kerja sama yang solid antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya, angka stunting di Toraja Utara dapat terus menurun dan kami bisa menciptakan masa depan yang lebih baik untuk generasi mendatang,” tutup Dedy.

Dengan hasil yang sudah mulai terlihat, langkah-langkah yang diterapkan oleh Dedy dan tim TPPS Toraja Utara menunjukkan komitmen yang serius dalam menanggulangi masalah stunting. Penurunan angka stunting yang berhasil dicapai ini menjadi bukti bahwa melalui kerja keras, koordinasi, dan perhatian terhadap setiap detail program, Toraja Utara mampu memperbaiki kualitas kesehatan anak-anak dan mempersiapkan masa depan yang lebih cerah bagi mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *