KabarToraya.com — Bupati Tana Toraja, Theofiilus Allorerung, secara resmi menutup kegiatan Pertemuan Raya Perempuan Gereja (PRPrG) yang diselenggarakan oleh Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) di Gedung Tammuan Mali, Makale, pada Minggu (3/11/2024). Kegiatan yang dihadiri oleh ribuan perempuan dari berbagai daerah di Indonesia ini berlangsung selama beberapa hari, dengan tujuan mempererat persatuan umat serta meningkatkan peran perempuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dalam sambutannya saat menutup acara, Bupati Theofiilus Allorerung mengungkapkan rasa syukur dan bangga atas kesempatan yang diberikan kepada Tana Toraja sebagai tuan rumah bagi pertemuan besar ini. Ia menyatakan, “Dengan mengakhiri perhelatan iman ini, kami dari pihak pemerintah, masyarakat, dan persatuan wanita Tana Toraja, merasa bersyukur kepada Tuhan karena Tana Toraja dipercaya sebagai tempat dilaksanakannya kegiatan ini.”
Bupati Allorerung juga menyampaikan pentingnya pemberdayaan perempuan dalam segala aspek kehidupan, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun dalam dunia kerja. Ia menekankan bahwa pertemuan ini bukan hanya sebagai ajang perayaan, tetapi juga sebagai langkah untuk memotivasi perempuan agar lebih aktif dalam pengambilan keputusan yang dapat menguntungkan banyak orang, terutama dalam pengembangan wilayah masing-masing.
“Perempuan memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam pembangunan daerah. Untuk itu, saya tekankan agar perempuan bisa diberdayakan lebih maksimal. Dengan pertemuan ini, kami menaruh harapan kepada mereka agar bisa lebih mengembangkan wilayah masing-masing, membawa perubahan positif, dan memajukan Tana Toraja dan daerah lainnya,” ungkap Bupati Allorerung.
Kegiatan Pertemuan Raya Perempuan Gereja PGI di Makale memang memiliki tujuan mulia untuk memberdayakan perempuan dalam berbagai bidang. Dalam kesempatan ini, berbagai tema diskusi dan seminar diadakan, termasuk mengenai peran perempuan dalam pembangunan ekonomi, sosial, dan politik. Para peserta tidak hanya mendiskusikan tantangan yang dihadapi oleh perempuan di masyarakat, tetapi juga berbagi pengalaman tentang bagaimana mereka bisa saling mendukung dalam meningkatkan kapasitas diri serta memperjuangkan hak-hak perempuan.
Beberapa topik penting yang diangkat dalam pertemuan ini adalah bagaimana meningkatkan kualitas pendidikan untuk perempuan, memperluas akses terhadap kesehatan, serta membangun kesadaran mengenai pentingnya partisipasi perempuan dalam proses pengambilan keputusan. Para narasumber, yang sebagian besar adalah perempuan sukses dari berbagai bidang, juga memberikan motivasi kepada peserta untuk terus berusaha dan tidak takut mengambil peran yang lebih besar dalam keluarga dan masyarakat.
Tana Toraja, yang dikenal dengan keindahan alam dan budaya yang kaya, berhasil menyuguhkan atmosfer yang penuh kedamaian dan kekeluargaan selama berlangsungnya acara tersebut. Gedung Tammuan Mali yang menjadi tempat pertemuan ini merupakan salah satu gedung kebanggaan masyarakat Toraja yang sering digunakan untuk kegiatan-kegiatan besar seperti ini. Seluruh peserta acara sangat mengapresiasi keramahan masyarakat setempat dan keindahan alam yang ada di Tana Toraja.
“Sangat luar biasa bisa datang ke sini, Tana Toraja memiliki pesona alam yang memukau dan budaya yang begitu kaya. Kami merasa sangat diterima dengan hangat oleh masyarakat setempat,” ungkap salah satu peserta yang berasal dari Papua.
Bupati Theofiilus Allorerung menambahkan bahwa pertemuan ini juga membawa dampak positif bagi pariwisata daerah. Kegiatan yang dihadiri oleh peserta dari berbagai provinsi ini turut memperkenalkan Tana Toraja lebih luas, tidak hanya sebagai destinasi wisata, tetapi juga sebagai daerah yang mendukung pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender.
“Ini adalah kesempatan besar bagi kami, Tana Toraja, untuk lebih dikenal tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia internasional. Semoga dengan acara ini, kita dapat mendorong lebih banyak perempuan untuk terus berkarya dan berkontribusi dalam pembangunan, tidak hanya untuk keluarga tetapi juga bagi kemajuan daerah dan bangsa,” tambahnya.
Pertemuan Raya Perempuan Gereja PGI ini diharapkan dapat menjadi titik awal untuk lebih banyak lagi kolaborasi antara perempuan dari berbagai daerah di Indonesia dalam rangka memajukan masyarakat. Bupati Allorerung berharap agar momentum ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kapasitas diri perempuan, serta membuka peluang yang lebih besar bagi perempuan untuk terlibat dalam berbagai sektor pembangunan.
“Saya berharap para peserta dapat mengambil banyak manfaat dari kegiatan ini dan kembali ke daerah masing-masing dengan semangat baru untuk lebih memberdayakan diri dan sesama. Ke depan, mari kita terus bekerja sama untuk mewujudkan Tana Toraja yang lebih maju dan sejahtera,” tutup Bupati Allorerung.
Acara ini ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama setempat, yang mengharapkan agar apa yang telah diperoleh selama pertemuan dapat membawa berkah dan manfaat untuk masyarakat. Dengan semangat baru dan inspirasi yang didapat, para peserta diharapkan dapat lebih percaya diri dan lebih aktif dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan mewujudkan cita-cita bersama untuk kemajuan Indonesia.
Tana Toraja telah sukses menjadi tuan rumah yang tidak hanya menyuguhkan keindahan alam, tetapi juga memberikan kontribusi yang besar dalam memajukan pemberdayaan perempuan. Dalam penutupan acara, Bupati Theofiilus Allorerung berharap bahwa kegiatan ini dapat menjadi tonggak awal bagi semakin banyak perempuan di Indonesia untuk saling mendukung, bersatu, dan bekerja keras untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik.