KabarToraya.com — Kawasan wisata Pango-pango di Tana Toraja kini semakin populer sebagai destinasi agrowisata kopi yang memikat, berkat letaknya di dataran tinggi yang sering dijuluki sebagai “negeri di atas awan”.
Selain menawarkan edukasi tentang kopi khas Toraja, Pango-pango menyuguhkan pemandangan spektakuler yang memadukan keindahan alam dengan lanskap menawan, menjadikannya tujuan favorit bagi para wisatawan, terutama pencinta alam dan kopi.
Pango-pango dikenal karena menyajikan panorama luar biasa, dengan bentangan alam yang luas dan pemandangan Kota Makale yang megah dari ketinggian. Pada sore hari, wisatawan dapat menikmati momen matahari terbenam yang memesona, menjadikannya spot favorit untuk berburu foto dan melepas penat setelah seharian beraktivitas. Tak heran, banyak yang menyebutnya sebagai “surga tersembunyi” di Tana Toraja.
Pango-pango daerah dengan dataran tinggi dipenuhi dengan pohon pinus yang berjejer rapih serta wilayah perkebunan baik kopi dan cengkeh di daerah tersebut kerap menarik perhatian untuk kembali di obyek wisata ini.
Terletak di area Gunung Pango-pango, di Kelurahan Pasang, Kecamatan Makale Selatan, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan tempat ini juga sangat asyik jika mendirikan tenda dan menginap di sela-sela pinus yang menjulang tinggi.
Tak heran jika sejak libur natal dan tahun baru obytek wisata ini juga diminati banyak pengunjung, selain obyek wisata patung Yesus di Burake dan juga negeri diatas awan Totombi dan Lolai.
Pango-pango buka setiap hari, dan harga sekali masuk juga sangat murah, hanya Rp10 ribu kita sudah bisa menikmati keindahan alamnya seharian. Kemudian jika ini camping harganya juga cukup murah hingga Rp15 ribuan.
Tak hanya itu, ada gazebo dan toilet yang memanjakan para wisatawan untuk bisa bersantai menyaksikan hamparan awan yang menyelimuti pinus-pinus di Pango-pango. Selain itu fasilitas lainnya juga nampak beberapa warga yang menjajakan makanan dan area kantin jika pengunjung datang bersantai bersama keluarga.
Obyek wisata ini juga ramah anak, dimana ada permainan menarik di Rumah Kurcaci, salah satu wahana yang diminati anak-anak. Rumah kurcaci berukuran 2×3 meter dan tinggi 1,5 meter yang dapat dimasuki 4 orang dewasa. Ketujuh unit rumah kurcaci tersebut dapat digunakan untuk menginap karena di dalamnya tersedia tempat tidur dan ada kamar mandi di sampingnya.
Di beberapa titik agrowisata disediakan gazebo dan tempat duduk yang dapat digunakan untuk bersantai sambil menikmati pemandangan dari atas.
Hutan pinus dan perkebunan kopi ini ramai dikunjungi jika weekend, suasana di lokasi tersebut seakan mengajak datang kembali. Dimana Agrowisata Pango-pango Tana Toraja berada di ketinggian sekitar 1600 hingga 1700 Mdpl, sudah pasti udara disana sangat dingin nan sejuk. Nah hal ini mengingatkan pengunjung agar membawa jaket bisa menghangatkan tubuh kawan dari udara dingin khas pegunungan, terutama ketika pagi hari.
Sementara itu pengunjung juga perlu memakai sepatu yang dipakai saat mendaki, karena ada beberapa lokasi yang bisa dipijaki dengan cara mendaki.
Pada zaman perang, bukit ini digunakan oleh tentara Jepang untuk mengintai musuh karena posisinya yang tinggi. Saat ini, Pango Pango menjadi tempat wisata petualangan, wisata keluarga, sekaligus wisata edukasi dalam satu tempat.
RUTE dari Makassar ke Pango-pango Tana Toraja
Rute Pango-pango Jarak tempuh Kota Makassar menuju Pango-pango sekitar 296,7 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih 7 jam. Perjalanan dapat melalui Jalan Tol Insinyur Sutami, Jalan Poros Palopo Makassar, Jalan Pangkajene-Barru, Jalan Poros Pinrang Parepare, Jalan Poros Pinrang Enrekang, Perjalanan dilanjutkan melalui Jalan Malimpung, Jalan Poros Sidrap Endrekang Tator, Jalan Sultan Hasanuddin, Jalan Trans Sulawesi, serta Jalan Poros Enrekang Makale. Perjalanan akan melewati jalur berliku khas pegunungan dengan pemandangan alam yang luar biasa indah.
Waktu yang paling tepat untuk berkunjung ke Pango-pango ketika musim kemarau. Pasalnya, ketika musim hujan akses menuju puncak bukit cukup sulit dan licin.
Pada zaman perang, bukit ini digunakan oleh tentara Jepang untuk mengintai musuh karena posisinya yang tinggi. Saat ini, Pango Pango menjadi tempat wisata petualangan, wisata keluarga, sekaligus wisata edukasi dalam satu tempat.